RevenueHits

Selamat datang di Blog anak-anak tangga, jika teman-teman butuh dukungan doa bisa hub di 081293642923

Tafsir Alkitab. Tafsir Kejadian 24 Bagian Satu


AYAT 1-9

Adapun pada waktu itu Abraham sudah tua, serta diberkati Tuhan dalam segala hal (Adonai had blessed Avraham in everything)[1]. Tuhan memberkati Abraham dalam segala hal, ini dapat kita lihat mulai dari Abraham meninggalkan tanah asalnya (kej 12:4) sampai ke tanah yang dijanjikan Tuhan kepadanya, bukan hanya itu saja Tuhan juga memberkati Abraham hingga ia mendapatkan anak, Ishak (kej 21:2). Seperti yang sudah kita ketahui bahwa ada tiga janji Tuhan kepada Abaraham yaitu, Tanah, Keturunan dan juga Bangsa.



Setelah Sarah meninggal, maka Abraham memerintahkan hambanya untuk mengambil sumpah atasnya untuk mengambilkan istri bagi Ishak anaknya.  Hamba ini kemungkinan adalah Eliezer, karena dicatat bahwa Abraham berkata kepada hambanya yang paling tua dan yang berkuasa atas segala kepunyaannya (ay 2) hal ini ada kesamaan dengan Kejadian 15:2 “Dalam ayat ini Abraham berkata keada Tuhan bahwa ia akan mati dengan tidak memiliki keturunan, dan yang mewarisi harta rumahnya adalah Eliezer”, jadi dapat kita hubungkan bahwa seorang hamba yang akan mewarisi rumah dan yang berkuasa atas segala kepunyaanya, adalah seorang yang sama yaitu memiliki hak keistimewaan yang sama. Eliezer memiliki arti “Allah Penolong”, ia berasal dari Damsyik  yang menjadi ahli waris Abraham sebelum kelahiran Ismael dan Ishak. Kebudayaan pada saat itu, memperbolehkan sebuah keluarga yang tidak memiliki anak untuk mengangkat seseorang dari luar keluarganya untuk menjadi ahli warisnya.[2]

Adapun alasan mengapa Abraham memerintahkan Eliezer untuk mengambil istri bagi Ishak adalah karena Ishak merasa sedih setelah ditinggal ibunya. Kita dapat melihat bukti ini dalam ayat 67b di situ dikatakan “  Ishak mencintainya (Ribka) dan demikian ia dihiburkan setelah ibunya meninggal (Sara)”. Namun dalam mengambil istri bagi Ishak, ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu, hamba itu harus mengambil sumpah dengan meletakkan tangannya di bawah pangkal paha Abraham untuk mengambil sumpah agar ia tidak mengambil seorang istri bagi Ishak dari antara orang Kanaan. Pada waktu itu mengambil sumpah dengan meletakkan tangan  di bawah pangkal paha adalah sebuah kebudayaan, sebab hal serupa seperti ini juga pernah dilakukan oleh Yusuf kepada Israel ayahnya (Kej 47:29), dimana pada waktu itu Israel sudah tua dan akan mati, maka Israel meminta kepada Yusuf mengambil sumpah untuk tidak menguburkannya di Mesir.  Adapun tujuan pengambilan sumpah dengan meletakkan tangan di bawah pangkal paha menunjukan persetujuan resmi, sebab apabila seorang yang mengambil sumpah tersebut melanggarnya, maka anak-anak yang belum lahir akan membalasnya.[3] Abraham juga memberikan kekuatan dengan meyakinkan Eliezer bahwa Tuhan akan menyertai dia, kita dapat melihatnya dalam kejadian 24:7 “Dialah juga yang akan mengutus malaikat-Nya berjalan di depanmu, sehingga engkau dapat mengambil seorang istri dari sana untuk anakku.

Ada hal unik pada bagian ini dimana ketika Abraham memerintahkan hambanya untuk mengambil istri bagi Ishak, bukanlah seorang Kanaan melainkan seorang wanita dari negri asalnya. Jadi ada syarat yang harus dilaksanakan oleh hamba itu yang pertama wanita itu bukanlah orang Kanaan (ay 3). Kanaan adalah sebuah negri yang berasal dari keturunan Ham saudara dari Sem. Kita akan melihat apa kelanjutan dari perintah ini yaitu yang kedua ia adalah seorang dari sanak saudara Abraham. Jika seorang wanita itu diambil dari antara orang Kanaan maka dia bukanlah dari Sanak saudara Abraham, sebab seperti yang sudah kita ketahui Kanaan adalah keturunan dari Ham berarti jika seorang wanita itu haruslah seorang yang berasal dari sanak saudara Abraham maka ia juga haruslah berasal dari keturunan Sem. Mengapa keturunan Sem, karena Abraham berasal dari keturunan Sem, Namun jika patokannya adalah keturunan Sem maka cakupannya begitu luas, oleh dari itu Abraham menspesifikkan dari mana seharusnya wanita iru berasal. Lalu Abraham berkata “tetapi engkau harus pergi ke negriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang istri bagi Ishak anakku” (ay 4).  Kata negriku menggunakan kata erets yang berarti tanah, dan dalam versi New King James Version menggunakan kata kindred yang berarti keturunan, tempat kelahiran. Dengan demikian sangat jelas tempat yang harus dituju oleh hamba itu adalah ke tempat tanah kelahiran Abraham atau kampung halaman Abraham.

Lalu hamba itu bertanya kepada Abraham, jika wanita itu tidak mau kubawa ke sini (Kanaan) bisakah aku membawa Ishak anakmu ke sana (tempat sanak saudara) dimana wanita itu berada. Janji ini diterima oleh Abraham ketika Abraham mulai kuatir dengan keadaannya yang sudah tua dan akan mati dengan tidak memiliki Namun Abraham berkata dengan keras bahwa jangan sekali-kali membawa Ishak kembali kesana. Ada alasana yang begitu kuat yang membuat Abraham tidak memperbolehkan semua hal itu yaitu adalah janji Tuhan. Tuhan telah berjanji kepada Abraham bahwa Tuhan telah berkata “ kepada keturunanmulah akan Kuberikan negri ini” (ay7b). keturunan dan hartanya akan diberikan kepada hambanya Eliezer (Kejadian 15:2), namun Tuhan meneguhkan janjinya dan berkata “bahwa kepada keturunanmulah Kuberikan negri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, Sungai Efrat”. Dalam Kejadian 13:15 kita juga dapat melihat bahwa Tuhan berjanji kepada Abraham “sebab seluruh negri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya. Janji inilah yang menjadi alasan Abraham mengapa ia tidak mengijinkan jika nantinya Ishak harus pergi dari negri itu ke negri asal mereka. Sebab jika Ishak pergi ke tempat asal Abraham dan otomatis Ishak tidak berada di Kanaan maka janji Tuhan itu tidak akan tergenapi. Setelah hal ini dijelaskan semua, maka barulah hamba itu meletakkan tangannya dibawah pangkal paha Abraham dan mengambil sumpah dan menjalankan tugas tersebut. 

Untuk uraian Kejadian Bagian Kedua dari ayat 10-21 bisa Klik di sini
Untuk Uraian Kejadian bagian Ketiga dari Ayat 22-27 Bisa Klik di sini

[1] App Complete Jewish Bible
[2] K.A Kitchen, Ensikopedi Alkitab Masa Kini Jilid 1, (Jakarta:1994, Yayasan Komunikasi Bina Kasih).hal.278
[3] Wychliffe, the Whycliffe Bible Commentary, (Jakarta:2007, Gandum Mas), hal. 94-95

Share this

Artikel Terkait Baca Di Sini

Previous
Next Post »

1 komentar:

komentar

Reveneuhits 2